Kamis, 08 Juni 2023

LAPORAN AKHIR 2

Modul 3: Percobaan 2

 


1. Jurnal[Kembali]
  PERCOBAAN 2a
 
 
PERCOBAAN 2b


2. Alat dan bahan[Kembali]
 A. Alat dan Bahan (Modul De Lorenzo)
        1. Jumper


            2. Panel DL 2203D 
            3. Panel DL 2203C 
            4. Panel DL 2203S
      
    B. Alat dan Bahan (Proteus)

    1.  IC 74LS90



IC ini adalah sebuah IC counter yang mencacah empat bit dari 0000 (desimal 0) sampai 1001 (desimal 9).  Rangkaian dalamnya terdiri dari empat buah flip-flop berderet dan gerbang-gerbang khusus yang digunakan untuk mereset flip-flop. IC ini memiliki empat output, dimana ke empat output ini mencacah/menghitung bilangan Biner dari 1 sampai 9, IC ini bekerja apabila diberi clock pada kaki IC 14, dan di beri tegangan. Untuk menjalankan/ mensimulasikan IC ini maka kita membutuhkan probe sebagai indicator untuk dapat melihatnya.
 
  2. IC 7493

            


   IC 7493 merupakan pencacah biner 4 bit, yang berarti pencacah yang terdiri dari 4 elemen JK flip-flop yang      di-set sebagai toggle flip-fllop dan mampu mencacah 2n , dengan n sama dengan jumlah elemen flip-flop           atau bit. Karena jumlah elemen flip-flop sama dengan 4 buah, maka disebut pencacah 4 bit yang mampu           mencacah 24 = 16. IC 7493 termasuk pencacah asinkron atau tak serempak, sebab pulsa clock yang diberikan    tidak secara serempak. Jika keluaran Q sebagai data biner maka keluaran pencacah terdiri dari QA, QB, QC      dan QD. Keluaran QD merupakan bit MSB (Most Significant Bit) sedang QA merupakan bit LSB (Last            Significant Bit).

  3. Power DC



    4. Switch (SW-SPDT)

    5.  Logicprobe atau LED
Gambar 7. Logic Probe

3. Rangkaian Simulasi[Kembali]
 
 
4. Prinsip Kerja[Kembali]

PERCOBAAN 2a
Pada percobaan 2a, digunanakan rangakain counter asinkronus dengan 6 buah saklar SPDT yang berfungsi sebagai input dan 2 buah IC, yaitu IC 74LS90 dan IC 7493. 
 
IC 74LS90 terdiri dari 6 input dan 4 output dimana 2 di antaranya dihubungkan ke clock dan 4 lainnya dihubungkan ke power. Kaki CKA dan CKB dihubungkan ke clock, kaki R0(1) dihubungkan ke B0, kaki R0(2) dihubungkan ke B1, kaki R9(1) dihubungkan ke B2 dan kaki R9(2) dihubungkan ke B3 dari saklar SPDT.  Sedangkan, IC 7493 memiliki 4 inputan dimana 2 di antaranya ke power dan 2 input lainnya terhubung ke clock. Kaki CKA dan CKB dihubungkan ke clock, bagian R0(1) dihubungkan ke B4, dan untuk R0(2) dihubungkan ke B5.

Kedua IC ini bersifat fall time (aktif low) dimana dia akan aktif saat diberi inputan berupa 0. Sesuai dengan jenis rangkaian ini, output yang dihasilkan akan berubah-ubah dari kondi 0 ke 1 atau 1 ke 0. Pada rangkaian ini,input CKA hanya memengaruhi output QA dan QB, sementara CKB memengaruhi output lainnya. Hasilnya berupa counter up berupa bilangan biner yang apabila dikonversi ke bilangan desimal memiliki selisih antara bilangan pertama dan kedua, kedua dan ketiga, dan seterusnya yang tidak selalu sama, misalnya 3, 4, 7, 8. Hal ini sebab pada rangkaian ini hanya dikendalikan oleh satu clock saja. Selain itu, rangakain ini bekerja secara bertahap di mana ouput dari flip flop yang pertama (Q0) akan menjadi input yang kedua, sehingga menghasilkan output kedua (Q1) yang nantinya akan menjadi input pada bagian yang ketiga, dan begitu seterusnya. Dengan demikian, outputnya akan berubah secara bertahap.
 
PERCOBAAN 2b 
Pada percobaan 2b, digunanakan rangakain counter asinkronus dengan 6 buah saklar SPDT yang berfungsi sebagai input dan 2 buah IC, yaitu IC 74LS90 dan IC 7493. 
 
IC 74LS90 terdiri dari 6 input dan 4 output dimana 2 di antaranya dihubungkan ke clock dan 4 lainnya dihubungkan ke power. Kaki CKA dan CKB dihubungkan ke clock, kaki R0(1) dihubungkan ke B0, kaki R0(2) dihubungkan ke B1, kaki R9(1) dihubungkan ke B2 dan kaki R9(2) dihubungkan ke B3 dari saklar SPDT.  Sedangkan, IC 7493 memiliki 4 inputan dimana 2 di antaranya ke power dan 2 input lainnya terhubung ke clock. Kaki CKA dan CKB dihubungkan ke clock, bagian R0(1) dihubungkan ke B4, dan untuk R0(2) dihubungkan ke B5.

Kedua IC ini bersifat fall time (aktif low) dimana dia akan aktif saat diberi inputan berupa 0. Sesuai dengan jenis rangkaian ini, output yang dihasilkan akan berubah-ubah dari kondi 0 ke 1 atau 1 ke 0. Pada rangkaian ini, input clock hanya diinputkan pada salah satu CKA saja sehingga dalam prosesnya, input CKB akan diperoleh setalah adanya ouotput Q0 yang kemudian memengaruhi input CKB atau dengan kata lain input clock pada CKB diperoleh secara bergilir dari CKA. Hasilnya berupa counter up berupa bilangan biner yang apabila dikonversi ke bilangan desimal memiliki selisih antara bilangan pertama dan kedua, kedua dan ketiga, dan seterusnya yang selalu sama, misalnya 0, 1, 2, 3, 4, dst.. 

Pada percobaan ini, IC 74LS90 hanya mengcounter sampai 9, sementara IC 7493 mengcounter sampai 15. Hal ini disebabkan oleh perbedaan IC yang digunakan dengan masing-masing komponen di dalamnya dan dipengaruhi juga oleh jumlah output yang dapat dikeluarkan oleh IC.

5. Video Percobaan[Kembali]



6. Analisis[Kembali]

1. Analisa kenapa output percobaan 2a mengcounter tidak beraturan?
Jawab :
Pada percobaan 2a, sinyal clock diberikan pada kaki CKA untuk output QA dan QO, sementara CKB untuk output lainnya. Akibatnya, output tidak mengcounter secara beraturam.

2. Analisa kenapa output percobaan 2b dapat mengcounter secara berurutan?
Jawab :
Pada percobaan 2b, CKA terhubung pada sinyal clock, sementara CKB terhubung pada Q0, sehingga dengan kata lain input clock pada CKB diperoleh secara bergilir dari CKA. Akibatnya, output mengcounter secara beraturan.

3. Analisa kenapa output pada percobaan 2b pada IC 74LS90 hanya bisa engcounter sampai 9?
Jawab :
Pada IC 74LS90, setiap hitungan ke-10 maka hitungan akan diulang dari 0 kembali, sehingga hanya dapat menghitung dari 0-9. Hal ini dipengaruhi oleh komponen yang ada di dalam IC 74LS90 dan konsep yang digunakannya, yaitu Binary Code Decimal (BCD)

4. Analisa kenapa output pada percobaan 2b pada IC 7493 bisa mengcounter sampai 15?
Jawab :
Pada IC 7493, setiap hitungan ke-15 maka hitungan akan diulang dari 0 kembali, sehingga dapat megcounter dari 0-15. Hal ini dipengaruhi oleh komponen yang ada di dalam IC 749n dan konsep yang digunakannya, yaitu Decimal. Selain itu, ini juga dipengaruhi jumlah kaki output IC, di mana hanya ada 4 kaki, sehingga output tertinggi 1111 atau bernilai 15 dalam desimal.

7. Download[Kembali]
  
Rangkaian Percobaan 2a klik disini
Rangkaian Percobaan 2b klik disini
Video Percobaan klik disini
Datasheet IC 74LS90 klik disini
Datasheet IC 7493 klik disini
Datasheet Switch klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Modul 4

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Tujuan Perancangan 2. Komponen 3. Dasar Teori 4. Listing Program 5. Flowchart...